HARIANINDONEISA.COM – Sebuah studi komparasi mengungkapkan manfaat dari penggunaan bus dengan bahan bakar gas sebagai alternatif yang menjanjikan.
Upaya tersebut untuk mengurangi dampak negatif transportasi terhadap lingkungan dan meningkatkan efisiensi operasional.
Hal tersebut juga menjadi salah satu langkah yang dilakukan oleh SBU Trans PPD MAC milik Perum PPD di tengah bus perkotaan di DKI Jakarta yang sudah banyak menyumbang emisi berbahaya bagi lingkungan
SBU Trans PPD MAC milik Perum PPD mengoperasikan bus berbahan bakar gas untuk mengurangi dampak negatif transportasi terhadap lingkungan dan meningkatkan efisiensi operasional.
Baca Juga:
Pelatihan Auditor SMM di Hotel Mercure Jakarta: NS Aji Martono Apresiasi Dedikasi Narasumber
Rakor BNSP di Jakarta Bahas Akselerasi Sertifikasi Kompetensi dan Integrasi Data LSP P2 UPTP
Melihat langkah tersebut, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah tertarik untuk mengoperasikan bus berbahan bakar gas untuk layanan BRT Trans Jateng milik mereka.
Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah bersama beberapa badan pemerintahan Provinsi Jawa Tengah melakukan studi komparasi bus berbahan bakar gas milik SBU Trans PPD MAC di Pool Klender, Jakarta Timur.
Studi tersebut dilakukan untuk mengetahui perbandingan antara bus konvensional yang menggunakan bahan bakar fosil/minyak dengan bus yang menggunakan bahan bakar gas alam terkompresi (CNG).
Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi keunggulan dan kelemahan masing-masing jenis bus dalam hal dampak lingkungan dan efisiensi operasional.
Baca Juga:
Peluncuran Kodai Steel Door di Indo Build Tech 2024: Pintu Baja dengan Fitur Knock Down
Diduga Sedang Sakit, Jasad Pria Ditemukan Tak Bernyawa di Rumah Kontrakan Tangerang Selatan
Kebersamaan Idul Fitri: PROPAMI dan LSP Pasar Modal Saling Mendukung di BNSP
Hasil kunjungan ini menunjukkan bahwa bus dengan bahan bakar gas menawarkan beberapa keuntungan signifikan.
Pertama, dari segi lingkungan, penggunaan bahan bakar gas menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil/minyak, sehingga membantu mengurangi dampak perubahan iklim.
Selain itu, bus CNG juga mengurangi emisi partikel berbahaya seperti sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen dioksida (NOx), yang berkontribusi pada masalah polusi udara.
Selain manfaat lingkungan, bus dengan bahan bakar gas juga menunjukkan efisiensi operasional yang lebih baik.
Baca Juga:
Kolaborasi Efektif: LSP Perbankan, Perbanas, Himbara, IBI, dan BARa Rayakan Idul Fitri di BNSP
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Langkah Strategis Bank Mandiri: Dapatkan Sertifikat Lisensi LSP
Bus CNG memiliki tingkat konsumsi bahan bakar yang lebih efisien dibandingkan dengan bus konvensional.
Hal ini dapat mengurangi biaya operasional perusahaan dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya.
Perum PPD mengambil inisiatif untuk menerapkan bus dengan bahan bakar gas dalam armadanya ini sebagai bentuk Investasi dalam teknologi ramah lingkungan.
Selain itu, perusahaan juga berkomitmen untuk memberikan layanan transportasi yang berkelanjutan, mengurangi dampak lingkungan, dan meningkatkan pengalaman perjalanan para penumpang.
“Selain sebagai bentuk efisensi dari segi operasional, kehadiran bus berbahan gas di Perum PPD ini juga sebagai bagian dari langkah kami untuk berkomitmen dalam mewujudkan transportasi umum yang ramah lingkungan.”
“Dimana Perum PPD sudah mengimplementasikan sejak tahun 2006 saat awal pengoperasian busway milik Perum PPD” ujar Joni Prasetiyanto, Direktur Perum PPD.
Kunjungan dihadiri langsung oleh Plh. Kepala Dinas Peruhubungan Provinsi Jawa Tengah, Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Kepala Balai Transportasi Jawa Tengah, dan Direktur Perum PPD beserta jajarannya.
Kunjungn diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang manfaat dari penggunaan bus dengan bahan bakar gas dalam konteks lingkungan dan efisiensi operasional.
Ini merupakan langkah penting menuju transportasi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.***