INDONESIAOKE.COM – Gunung Marapi di Sumatra Barat mengalami erupsi pada Sabtu (30/12/2023) pukul 06:03 WIB.
Namun dalam kejadian ini, tinggi kolom abu tidak teramati.
Demikian disampaikan Petugas Pengamatan Gunung Marapi Teguh Purnomo dalam keterangannya.
“Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 31 mm.”
Baca Juga:
Sekjen Hasto Kristianto Beri Penjelasan Soal Mantan Pacar Kaesang Pangarep Gunakan Jaket PDIP
Begini Penjelasan PT Wijaya Karya Tbk Soal Dukungan Program Prabowo Bangun 3 Juta Rumah per Tahun
“Durasi sementara ini ± 56 detik,” kata Teguh purnomo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (30/12/2023).
Baca artikel lainnya di sini : Sempat Hilang di Pulau Sempu Malang, Jawa Timur, Mahasiswa Bogor Ditemukan Telah Meninggal Dunia
Teguh melaporkan terdengar suara dentuman cukup keras.
Menurutnya, erupsi masih berlangsung saat laporan sedang dibuat.
Baca Juga:
Rilispers.com Pasarkan Publikasi Press Release di 150+ Portal Berita Milik Sapulangit Media Center
Kemendag Undang Distributor Bahas Kenaikan Harga Minyak Goreng Rakyat MinyaKita di Atas HET
Saat ini, Gunung Marapi berada pada Status Level II atau Waspada.
Lihat juga konten video, di sini: Luhut Binsar Pandjaitan akan Ambil Tindakan Tegas Terkait Insiden PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel
Dengan kondisi ini, masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan/pendaki tidak diperbolehkan memasuki.
Kemudian, melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
Baca Juga:
Sukses Bobol Pertahanan Arab Saudi, Prabowo Subianto: Terima Kasih, Tim Nasional Luar Biasa
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Selain itu, imbauan diberikan untuk masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi.
“Agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi. Terutama di saat musim hujan,” katanya.
Selanjutnya, untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik.
Maka masyarakat agar menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
“Jika terjadi hujan abu agar mengamankan sarana air bersih. Serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh,” katanya.
Masyarakat yang ada di sekitar Gunung Marapi dan seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat.
Tidak menyebarkan narasi bohong (hoax).
Masyarakat diminta tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.***