Coca Cola Setop Produksi di Bali, 70 Karyawan Kehilangan Kerja

Avatar photo

- Pewarta

Senin, 16 Juni 2025 - 15:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pabrik Coca Cola di Bali Tutup. (Dok. coca-cola.com)

Pabrik Coca Cola di Bali Tutup. (Dok. coca-cola.com)

DENPASAR – Pemerintah Provinsi Bali mengonfirmasi penutupan pabrik Coca Cola di Kabupaten Badung setelah penurunan penjualan secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Wiryanatha, mengatakan bahwa keputusan ini belum diumumkan secara resmi.

Namun telah disampaikan kepada pemerintah daerah dalam bentuk pemberitahuan awal mengenai kinerja perusahaan.

“Penjualan mereka menurun cukup drastis, itu salah satu faktor utama,” kata Wiryanatha di Denpasar, Jumat, (13/06/2025).

Ia menambahkan bahwa selain penurunan penjualan, masih ada sejumlah faktor penyebab lain yang tidak dipublikasikan ke publik oleh pihak Coca Cola Europacific Partners Indonesia.

Penutupan pabrik ini berdampak langsung terhadap pekerja, dengan sedikitnya 70 karyawan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK), sebuah angka yang turut menjadi sorotan Disperindag Bali dalam konteks perlindungan tenaga kerja.

Perubahan Pola Konsumsi dan Kesadaran Gaya Hidup Sehat

Ngurah Wiryanatha menilai penurunan konsumsi Coca Cola dan minuman bersoda di Bali tidak dapat dilepaskan dari perubahan gaya hidup masyarakat, khususnya kecenderungan mengonsumsi minuman yang dinilai lebih sehat.

“Masyarakat Bali semakin sadar akan isu kesehatan,” ujarnya.

Menurut dia, hasil evaluasi Disperindag menunjukkan adanya pergeseran signifikan dalam preferensi konsumen terhadap minuman rendah gula dan lebih alami, seperti jus buah dan air mineral.

Fenomena ini, kata Wiryanatha, telah berlangsung beberapa tahun terakhir dan diperkuat oleh sejumlah penelitian ilmiah yang mengaitkan konsumsi minuman bersoda dengan risiko kesehatan seperti diabetes dan obesitas.

“Dulu orang beli soda sebagai simbol gaya hidup. Sekarang trennya berubah total. Orang lebih pilih infused water atau cold-pressed juice,” tambahnya.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Bali juga menunjukkan peningkatan penjualan air mineral dalam kemasan dan minuman berbasis tanaman sebesar 12 persen selama 2024.

Baca Juga:

Pertemuan Prabowo Subianto dan Megawati Gagal di BPIP, Jadwal Baru Sedang Diatur Secara Khusus

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Evaluasi 5 Tahunan CEPA dan Isu Mineral Kritis dalam Diplomasi Ekonomi Indonesia – Australia

Biofarma dan Gates Foundation Kembangkan Vaksin TBC Indonesia Berpotensi Selamatkan Jutaan Nyawa

Kebijakan Pemerintah dan Respons Industri Minuman di Bali

Pemerintah Provinsi Bali sebelumnya telah menerapkan kebijakan pembatasan penggunaan air minum dalam kemasan (AMDK) berukuran kurang dari satu liter dalam upaya mengurangi limbah plastik.

Kebijakan ini sempat dianggap sebagai tantangan oleh industri, namun oleh Wiryanatha justru disebut sebagai momentum inovasi.

“Kami menyarankan pelaku industri untuk tidak semata-mata menyalahkan penurunan daya beli atau regulasi, tapi mencari format baru yang relevan dengan tren pasar,” ujarnya.

Dalam konteks ini, Disperindag Bali mendorong produsen minuman bertransformasi dengan menciptakan produk berbasis herbal lokal, seperti jamu Bali, atau jus dari bahan alami.

Ia menambahkan bahwa ekosistem produksi lokal di Bali masih menjanjikan, asalkan pelaku usaha bisa membaca arah selera konsumen yang kini lebih menuntut kualitas, kesehatan, dan keberlanjutan.

Dampak Sosial Ekonomi dari PHK Massal di Kabupaten Badung

Penutupan pabrik Coca Cola di Badung hanyalah satu dari rangkaian dampak PHK yang terjadi di kabupaten tersebut dalam beberapa bulan terakhir.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali, Ida Bagus Setiawan, menyatakan bahwa selain 70 karyawan Coca Cola, terdapat sekitar 100 pekerja di sektor pariwisata—khususnya hotel dan restoran—yang juga terdampak PHK.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Disnaker Kabupaten Badung untuk memverifikasi data dan menelusuri akar persoalan ini,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa semua hak pekerja yang terkena PHK harus tetap dipenuhi sesuai Undang-Undang Ketenagakerjaan.

“Kalau tidak tercapai kesepakatan dalam mediasi, maka akan naik ke tahap penyelesaian hubungan industrial sesuai prosedur,” katanya.

Setiawan juga mengingatkan pentingnya peningkatan kapasitas tenaga kerja melalui pelatihan ulang (reskilling) dan penyesuaian keterampilan untuk menghadapi perubahan dinamika industri.

Tantangan Global dan Boikot Produk Asal Amerika Serikat

Tidak hanya di Indonesia, Coca Cola juga menghadapi tekanan di pasar global.

Sebuah laporan mengungkapkan bahwa penjualan Coca Cola di Denmark mengalami penurunan akibat boikot konsumen terhadap produk asal Amerika Serikat sebagai bentuk protes terhadap kebijakan luar negeri negara tersebut di Timur Tengah.

Meski konteks Bali berbeda, tekanan semacam ini turut memperkuat posisi brand lokal dan produk alternatif yang dinilai lebih etis dan sehat.

Menurut pengamat bisnis dari Universitas Udayana, Dr. Made Arya Suartana, penurunan minat terhadap Coca Cola mencerminkan pergeseran nilai di kalangan konsumen muda.

“Mereka tidak lagi loyal pada merek besar jika merek itu dianggap tidak sesuai dengan nilai keberlanjutan dan etika global,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa generasi milenial dan Gen Z kini menjadi konsumen dominan, dan mereka lebih memilih produk yang memiliki cerita, transparansi, dan dampak sosial yang positif.

Menyambut Masa Depan Industri Minuman yang Lebih Sehat

Kasus tutupnya pabrik Coca Cola di Bali menjadi cermin penting bagi pelaku industri minuman di Indonesia untuk membaca ulang lanskap konsumsi.

Data, kebijakan, hingga perubahan nilai konsumen menunjukkan bahwa industri ini sedang bertransformasi menuju era yang lebih sadar kesehatan dan lingkungan.

Pemerintah daerah, seperti yang dilakukan Disperindag Bali, perlu proaktif menawarkan stimulus inovasi dan membuka ruang riset untuk pengembangan produk lokal.

Selain itu, lembaga pelatihan kerja harus mulai fokus pada pelatihan wirausaha berbasis minuman sehat, fermentasi, serta distribusi berbasis digital.

Pelaku usaha juga harus lebih fleksibel dalam mengadopsi teknologi produksi rendah karbon, kemasan ramah lingkungan, dan sistem distribusi langsung ke konsumen (D2C).

Dari sisi konsumen, publik perlu terus diberikan edukasi berbasis sains agar kesadaran hidup sehat tidak menjadi tren sesaat, melainkan budaya konsumsi jangka panjang.

Penutupan satu pabrik memang menyedihkan, apalagi jika menyangkut nasib 70 keluarga.

Namun, jika dijadikan refleksi bersama, ini bisa menjadi titik balik menuju industri minuman Indonesia yang lebih tangguh, sehat, dan relevan dengan zaman.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Hutannews.com dan Tambangpost.com

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Apakabarindonesia.com dan Infoseru.com

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Apakabarjabar.com dan Haisumatera.com

Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.

Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.

Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.

Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center

 

Berita Terkait

Rayuan Maut Indonesia ke AS Gagal, Ekspor RI Kena Palu Godam
Dugaan Korupsi EDC, BRI: Operasional Aman, GCG Tetap Jadi Prioritas
Termasuk Garibaldi Thohir, Prabowo Subianto Kenalkan Konglomerat kepada Investor Gloɓal Ray Dalio
Hallo Media Ajak Wartawan Berjiwa Wirausaha di Kota dan Kabupaten untuk Gabung Menjadi Koresponden
Sustainability Report & Annual Report: Solusi Waktu yang Semakin Sempit dan Deadline OJK Sudah di Depan Mata
Jelang Bulan Suci Ramadhan, Wamentan Sudaryono Pastikan Daging Sapi dan Kerbau Aman dan Terkendali
Tumpang Sari Jagung dan Cabai di Kebun Sawit, Wamentan Sudaryono Sebut Riau Bakal Jadi Percontohan Terbaik
2 Inisial Perusahaan Pemilik Sertifikat Hak Guna Bangunan di Laut Bekasi Diungkap Menteri Nusron Wahid
Oke Media Network (OMN) mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release, content placement, dan iklan. Penting untuk instansi, organisasi, dunia bisnis, dan tokoh publik. Kerja sama, hubungi: 08531-5557788

Berita Terkait

Senin, 26 Mei 2025 - 11:06 WIB

Evaluasi Ormas Bermasalah: Puan Maharani Minta Penegakan Hukum Lebih Tegas

Rabu, 21 Mei 2025 - 15:45 WIB

Pertemuan Prabowo Subianto dan Megawati Gagal di BPIP, Jadwal Baru Sedang Diatur Secara Khusus

Minggu, 18 Mei 2025 - 13:45 WIB

Sebelum Lakukan Evaluasi, Presiden Prabowo Subianto Larang Kader Partai Gerindra Serukan 2 Periode

Rabu, 30 April 2025 - 10:47 WIB

Ahmad Muzani Sebut Tak Bahas Mundurnya Hasan Nasbi, Saat Makan Siang Bersama Prabowo Subianto

Sabtu, 8 Februari 2025 - 14:52 WIB

Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia Tanggapi Isu Tentang Resufle Menteri di Kabinet Merah Putih

Rabu, 29 Januari 2025 - 07:52 WIB

Pagar Laut Bukti Pelanggaran Hukum Pihak Tertentu dan Pemerintah, Gusdurian: Usut Tuntas

Selasa, 14 Januari 2025 - 06:41 WIB

Kepastian Waktu Pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Prabowo Subianto Masih Belum Jelas

Senin, 13 Januari 2025 - 07:39 WIB

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Ungkap Sikap Politik Partainya Terhadap Pemerintahan Presiden Prabowo.

Berita Terbaru