INDONESIAOKE.COM – Pengamat pertahanan dari @Tweet_Militer Piebo Dimas menilai, lawatan Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto ke Amerika Serikat (AS) setidaknya membawa dua hal penting bagi Indonesia.
Di mana salah satunya berdampak sangat signifikan bagi upaya pembangunan postur pertahanan Indonesia.
“Pertama, lawatan ini bertujuan untuk memajukan kepentingan nasional dalam bidang pertahanan.”
“Dalam hal ini modernisasi kekuatan militer Indonesia dengan akuisisi alutsista termutakhir yaitu F-15EX dan S-70M Blackhawk,” terang Piebo Dimas.
Baca Juga:
Naik Maung Tangguh Besutan Prabowo Subianto, Inilah Momen Paus Fransiskus Keliling Sapa Umat
Ketua KPK Nawawi Pomolango Tanggapi Kasus Dugaan Gratifikasi yang Diterima oleh Kaesang Pangarep
Selaras dengan akuisisi kedua alutsista tersebut, Prabowo, menurut Piebo Dimas tengah berupaya untuk mengintensifkan dan memperkuat kemitraan strategis di bidang pertahanan.
Baca artikel lainnya di sini: Prabowo Subianto Temui Menhan AS Lloyd James Austin III, Perkuat Kerja Sama di Tengah Berbagai Isu Strategis
Sekaligus membuka peluang transfer teknologi yang nantinya dapat berdampak bagi perkembangan industri pertahanan di Indonesia.
“Serta memperkuat kemitraan strategis antara Indonesia dan Amerika Serikat dalam bidang pertahanan.”
Baca Juga:
Jajaran Pegurus LDII Diminta Presiden Jokowi untuk Temui Presiden Terpilih Prabowo Subianto
Wakil Menkominfo Angga Raka Prabowo akan Segera Tindaklanjuti 6 Tuntutan Koalisi Ojol Nasional
“Melalui akuisisi senjata dan peluang transfer teknologi pertahanan dari Amerika Serikat pada Indonesia,” jelasnya.
Hal penting kedua dalam lawatan Prabowo ke AS kali ini adalah kesempatan bagi Indonesia untuk menyuarakan sikap.
Atas perkembangan geopolitik dunia yang terjadi belakangan ini bersama dengan negara mitra strategisnya yaitu Amerika Serikat.
“Kedua negara menunjukkan keprihatinan serta kepentingan yang sama atas terjadinya invasi Rusia ke Ukraina dan memanasnya tensi geopolitik di kawasan Pasifik.”
Baca Juga:
Mentan Andi Amran Sulaiman Pastikan Tak Ada Kelangkaan Pupuk Subsidi di Kabupaten Karawang, Jabar
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
“Akibat sikap agresif China yang berusaha menegakkan klaimnya atas sebagian besar wilayah Laut China Selatan,” kata Piebo Dimas.
Lebih lanjut ia menganalisis jika keprihatinan tersebut tidak terlepas dari aksi pelanggaran kedaulatan yang kemudian berdampak pada stabilitas geopolitik global.
“Sehingga mengganggu proses pemulihan ekonomi global pascapandemi serta memicu krisis pangan dan energi yang memberatkan negara-negara di dunia,” pungkasnya.***